Selasa, 28 April 2009

Faktor-faktor yang mempengaruhi teori kepribadian :

Faktor-faktor yang mempengaruhi teori kepribadian :
  1. Tradisi observasi klinik, mulai dari Charcot dan Janet, termasuk Freud, Jung, dan McDougall, paling banyak menentukan hakekat teori kepribadian melebihi satu faktor tunggal lain manapun.
  2. Tradisi Gestalt dan William Stern. Para teoritikus ini sangat terkesan dengan kesatuan tingkahlaku, dan karena itu yakin bahwa penelitian yang bersifat segmental atau terpisah-pisah tentang unsur-unsur kecil tingkahlaku sama sekali tidak akan dapat menjelaskan.
  3. Psikologi eksperimental secara umum dan teori belajar pada khususnya. Gerakan ini memunculkan perhatian yang lebih besar terhadap penelitian empiris yang dikontrol dengan teliti, pemahaman yang lebih baik terhadap hakekat penyusunan teori, serta pengetahuan yang lebih terinci tentang cara-cara mengubah tingkahlaku.
  4. Tradisi psikometrik yang berfokus pada pengukuran dan penelitian tentang perbedaan-perbedaan individu. Sumber ini telah meningkatkan kecanggihan dalam menyusun skala atau mengukur dimensi-dimensi tingkahlaku dan menganalisis data secara kuantitatif.
Pengaruh-pengaruh lain bersumber dari genetika, positivisme logis, dan antropologi sosial, tetapi tidak sebesar pengaruh keempat faktor di atas.
 

Minggu, 05 April 2009

HAKEKAT TEORI KEPRIBADIAN

Sebuah teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan-pertanyaan sekitar “apa”, “bagaimana”. Dan “mengapa” tentang tingkahlaku manusia. Untuk itu, sebuah teori kepribadian yang lengkap biasanya memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut (Pervin, 1980):
1. Pembahasan tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
2. Pembahasan tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan dinamika tingkahlaku atau kepribadian.
3. Pembahasan tentang pertumbuhan dan perkembangan, yaitu aneka perubahan pada struktur sejak masa bayi sampai mencapai kemasakan, perubahan-perubahan pada proses yang menyertainya, serta berbagai faktor yang menentukannya.
4. Pembahasan tentang psikopatologi, yaitu hakekat ganguan kepribadian atau tingkahlaku beserta asal-usul atau proses berkembangnya.
5. Pembahasan tentang perubahan tingkahlaku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkahlaku bisa dimodifikasi atau diubah. Berdasarkan konsepsi ini sebuah teori kepribadian selanjutnya mengemukakan suatu model psikoterapi atau cara-cara membantu seorang pribadi mengubah bentuk-bentuk tingkahlakunya yang mengganggu atau menyimpang.

Ada dua orientasi utama dalam teori kepribadian. Yang pertama, teori yang berorientasi klinis. Artinya, teori atau kelompok teori yang mengutamakan studi tentang individu dengan segala kekhasannya dan berusaha memahami atau menjelaskan individu secara menyeluruh lewat penyelidikan klinis. Yang kedua, teori-teori yang lebih bersifat eksperimental dan kuantitatif. Artinya, teori-teori yang mengutamakan usaha memperoleh gambaran umum tentang kepribadian atau tingkahlaku manusia lewat penyelidikan eksperimental dengan mengandalkan metode-metode analisis kuantitatif. Yang pertama mulai dari teori Psikoanalisis Klasik Freud sampai dengan Psikologi Timur, sedangkan yang kedua mencakup teori Medan Lewin sampai dengan teori Perkuatan Operan Skinner.

Pervin, L.A., 1980, Personality : Theory, Assessment, and Research, New York : John Wiley & Sons.